Video game sudah muncul sejak pertengahan abad ke 20. Rancangannya bahkan sudah dimulai sejak tahun 1951. Saat itu, seorang insinyur televisi di New York, Ralp Baer sudah berkeinginan menciptakan televisi interaktis. Idenya terpendam cukup lama dan bisa diwujudkan lewat munculnya video game pada tahun 1966. Video game yang bernama “Chase” ini dimainkan oleh dua orang. Permainan ini menyajikan dua titik yang saling mengejar di dalam layar televisi
Video Game bisa saja menjadi sarana edukasi yang baik bagi anak-anak, hanya saja dampak positif ini kurang disadari oleh kebanyakan orang tua di Indonesia. Beberapa bahkan hampir tidak memerhatikan video game yang dimainkan oleh anaknya. Padahal, mengetahui dan mengenali video game anak-anak sangatlah penting. Tanpa pengetahuan yang cukup, maka orang tua akan kesulitan memilah dan memilih video game yang tepat untuk anak-anak. Memasuki era internet, kecanduan terhadap game dan internet tampaknya merupakan masalah yang wajar terjadi karena hampir semua anak-anak dan remaja menyukai permainan model baru ini. Namun bagaimana jika kondisi ini mengganggu kehidupan seseorang dan membuatnya tak bisa melakukan aktivitas lain? Korea Selatan mungkin satu-satunya negara yang bisa mengidentifikasi dan mengobati kondisi kecanduan terhadap game komputer dan internet. Setelah didaulat sebagai negara dengan broadband internet tercepat di dunia, pemerintah Korsel menghabiskan dana jutaan pertahunnya untuk mengidentifikasi dan mengobati salah satu jenis kecanduan baru ini. Digunakan untuk mempermudah penilaian konten pada sebuah video game, hasilnya berupa klasifikasi. Klasifikasi digunakan untuk menjauhkan anak-anak dari video game yang tidak seharusnya mereka mainkan. Klasifikasi merujuk pada beberapa faktor; konten yang terkandung di dalam video game, tahap perkembangan mental anak, serta jenjang pendidikan formal anak ndonesia pada umumnya. Pernahkah tiba-tiba disaat kita sedang browsing internet, muncul halaman pop-up yang berisi materi pornografi ? atau redirect ke sebuah halaman judi online? Bagi kita yang sudah paham tentang hal tersebut, mungkin kita dapat dengan mudah mengabaikannya atau menutupnya. Tetapi, apa jadinya apabila hal tersebut terjadi pada anak-anak kita yang sedang asyik browsing atau dia sedang mencari gambar kartun dari tokoh di dalam film? Ketika saya bermain di warnet, banyak anak-anak terutama anak laki-laki yang bermain game online. Namun saat mereka bermain, mereka mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas mungkin karena kesal bertarung dengan teman sebayanya. Sepertinya itu bermain saling adu pukul, tembak-menembak, dsbnya.Apakah itu termasuk dampak negatif bermain game online? Bagaimana menghilangkan kecanduan game tersebut? Game online bagi sebagian orang, dapat menjadi semacam katalis untuk melampiaskan emosi seseorang. Tak jarang pula game online seperti menawarkan 'kehidupan' ataupun pengalaman lain yang sulit didapat oleh pemainnya di kehidupan nyata. Misalnya saja menjadi orang yang berkuasa, berlimpah harta, memiliki banyak teman, dan disegani oleh lawan “DUH si adik, dari pagi, siang, sampai sore, main Angry Birds terus, sampai lupa belajar, mandi , ngaji dan makan. Kalau sudah ngegame, enggak mau berhenti!” Ya, saat sebagian besar waktu di luar jam sekolah dihabiskan untuk bermain game, tertidur di sekolah, mulai berbohong soal kegiatan main game, enggan bermain bersama teman, terlihat terganggu atau rewel saat tidak bermain game dapat menjadi gejala seorang anak mengalami kecanduan game. Memang, game dirancang menarik dan fun, sehingga penggunanya ingin terus memainkannya. Mencapai skor tertinggi dan mengalahkan skor orang lain, merupakan salah satu sebab anak ingin bermain terus hingga lupa waktu. " Saya pulang malam, mau ke warnet dulu maen game online.. itu salah satu jawaban seorang anak yang menginformasikan dirinya bahwa hari ini dia pulang agak malam.. Rutinitas yang berjalan dari hari ke hari "… hmm…. Kira-kira apa sebab anak sekarang gemar bahkan hobi dan kecanduan maen game online ? Sebenarnya game merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau ber-olahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama. Seharusnya permainan atau game ini dilakukan untuk mengisi waktu luang saja.. tetapi kenapa sampai menjadi rutinitas kegiatan sehari-hari ? Kemungkinan dari permaian yang dapat dilakukan bersama-sama ini membentuk suatu komunitas online di dunia maya.. Bahkan, banyak sekali pengemar game online menghasilkan uang dari game online.. Apapun di dunia maya dapat dilalukan. Meskipun sangat mengasyikan bermain game dengan komunitas dan menghabiskan waktu luang, game online juga membawa efek buruk bagi kesehatan anda.. wasapadalah .. Apa sajakah efek dari kecanduan maen game online ? Belum lama ini sepupu saya cerita, ada temannya (cowok) yang adalah kakak kelasnya sewaktu SMA dulu, belum lulus kuliah juga sampai sekarang gara-gara kecanduan main game online! Nah loh! Padahal teman-teman seangkatannya udah pada wisuda tahun 2011 kemarin. Sekarang sih dia tinggal nyusun skripsi, tapi ya jadi terbengkalai karena kerjaannya main game online mulu. Hampir tiap hari dia main di warnet dekat kampusnya. Tapi bilang ke mamanya mau ke kampus karena masih ada mata kuliah. Giliran dinasehatin sama teman-temannya nih, dia malah bilang, “Aaah.. Skripsi mah nanti aja, sehari bikin juga kelar.” Hadeuh, susah juga ya. Game online adalah game pada komputer yang dapat dimainkan dimana saja asalkan memiliki game tersebut dan internet. Dengan Internet kita dapat bertemu orang se indonesia bahkan pun se dunia melalui game online. Hal tersebut menyebabkan Anak-anak maupun Dewasa Dengan game petualangan atau sering disebut Massively Multiplayer Online Role-Playing Game (MMORPG) dapat menarik minat untuk bermain Game Online, tapi MMORPG biasanya banyak diminati oleh kalangan dewasa. Sedangkan untuk Anak-Anak biasanya menyukai Casual Game atau yang berkelahi seperti LostSaga dan game aliran MMOFPS seperti PointBlank Penyebab Kecanduan Game Online Penyebabnya biasanya dari lingkungan sekitar atau teman dekat. Dari mulai melihat dan ketagihan, terus mencoba dan senang. Hal tersebut mengakibatkan fatal, jika sudah kecanduan parah mungkin bisa menjadi MADESU ( masa depan suram ) Ciri-Ciri = Lebih banyak menghabisan waktu didepan komputer / bermain game
Bermain Game online hanyalah kesenangan terhadap game tersebut, kalau sudah senang susah untuk mengobatinya. |
Authorawal Archives
December 2012
Categories |