Workshop Merenda Bunda
Gambaran permasalahan
Pudarnya budaya merenda/ merajut dikalangan ibu-ibu dan remaja putri saat ini,karena biasanya ini hanya identik dengan kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu yang sedang hamil saja, atau pun pekerjaan yang dilakukan oleh seorang nenek-nenek di beranda rumah sambil momomg cucu.mereka umumnya tertarik dengan kegiatan ini namun ragu untuk memulainya ( sama seperti batik ) karena kurang ketelatenan serta jarang sekali ditemukan orang yang mahir dibidang ini serta mau mengajarinya.
Kategori permasalahan
Budaya, Hoby dan Usaha Kerajinan Tangan dan Komunitas
Solusi permasalahan
Membuat pelatihan / Workshop Merenda yang akan dikelola dan diajar oleh oleh seseorang yang sudah ahli dalam merajut , dalam hal ini adalah Ibu saya, target pesertanya adalah ibu-ibu tetangga sekitar beserta remaja putri yang berminat dengan lama pelatihan / time line selama 3 bulan
Perwujudan ide
Membuat undangan terbuka serta mendata ibu-ibu dan remaja putri disekitar kompleks perumahan, lalu menyediakan berbagai peralatannya ( jarum hakken,jarum jahit,meteran, gunting, lem tembak ) kemudian bahan ( benang katun, benang wol, manik-manik, kancing batok, tali kur dll ) yang nanti teknisnya bisa dipinjamkan kepada peserta workshop.
Membagi kelas yang terdiri atas 3-5 orang untuk setiap pertemuan yang terjadwal, yang harapannya nanti setelah terjadi transfer ilmu selama 3 bulan tersebut ( teknik dasar ) maka para peserta angkatan pertama bisa menularkan ilmu yang dimilikinya kepada peserta berikutnya, agar kegiatan ini bisa terus berkesinambungan sedangkan mengenai lokasi pembelajaran bisa fleksibel karena kegiatan ini tidak terlalu membutuhkan ruangan yang besar..
Disamping itu juga mencari berbagai referensi, baik melalui buku atau pun internet untuk aneka pola rajutan maupun teknik-teknik terbaru ( untuk pengembangan )
Peluang dan tantangan
Selain mengisi waktu dan menyalurkan hobi,merenda/merajut juga bisa menjadi sumber penghasilan. Bahkan,peluang usaha ini masih terbuka lebar dan bisa dikembangkan berbasis industri rumahan.di Bali, bisnis ini menjadi usaha rumah tangga yang berkembang baik.bayangkan saja, dari modal benang seharga Rp 6000 bisa dihasilkan satu buah taplak meja seharga Rp 30000.
Manfaat lain adalah dari segi kesehatan tubuh dan pikiran. Sebuah studi yang telah dilakukan tentang manfaat kegiatan merajut dan merenda menyimpulkan bahwa merajut dan merenda juga dapat dilakukan sebagai terapi untuk melatih kesabaran, konsentrasi dan pengendalian diri. Selain itu kegiatan merenda dan merajut dapat dilakukan sebagai kegiatan yang dapat membantu proses pemulihan penyakit kronis, kanker, trauma otak, juga anak penderitaAttention-Deficit/Hyperactivity Disorder atau yang dikenal sebagai ADHD, yaitu gangguan perilaku yang ditandai dengan gangguan gangguan konsentrasi, impulsif dan hiperaktif.
Kedepannya, jika mereka yang sudah terlatih mengikuti Workshop dan diberi modal, mereka bisa menjalankan kegiatan ini disamping juga untuk bisnis karena ini dapat dilakukan dirumah serta tidak membutuhkan banyak tempat. Jadi, sambil terus berkarya,kita tetap dapat bercengkrama dengan keluarga. Sebuah pilihan yang menarik bukan ?
…...........................Kado untuk bunda dari seseorang yang selama ini selalu merepotkan kehidupannya