Jagad game memang selalu menarik. Ini mungkin bermula dari kemunculannya sebagai media baru. Walaupun muncul sebelum Desktop dan Internet, media game masih dianggap sebelah mata sebagai sarana untuk membentuk opini publik. Padahal, game sebagai salah satu produk budaya tentunya akan memberikan impact terhadap masyarakat, sekecil apa pun.
Sebuah artikel yang dimuat di beritanews.net memberitakan adanya game kontroversial yang dikeluarkan developer game asal Iran. Game berjudul “Special Operation 85: Hostage Rescue” dibuat sebagai cerminan keadaan politik antara Amerika dan Irak yang memanas. Bersamaan dengan event Gamescom di Jerman, ran National Foundation of Computer Games merilis game yang menghebohkan Eropa ini.
Sebuah artikel yang dimuat di beritanews.net memberitakan adanya game kontroversial yang dikeluarkan developer game asal Iran. Game berjudul “Special Operation 85: Hostage Rescue” dibuat sebagai cerminan keadaan politik antara Amerika dan Irak yang memanas. Bersamaan dengan event Gamescom di Jerman, ran National Foundation of Computer Games merilis game yang menghebohkan Eropa ini.
Game tersebut bercerita mengenai Israel atau U.S yang telah menculik dua ilmuwan nuklir asal Iran, yang kemudian diselamatkan oleh pasukan khusus Iran. Sebanyak 8 level game, pasukan khusus Iran masuk ke operasi militer untuk menyelamatkan 2 ilmuwan bernama Saeed dan Maryam, yang dipenjara di U.S. Player akan melengkapi ke-8 level dengan membunuh pasukan U.S dan Israel, mencuri laptop yang mengandung informasi rahasia dan akhirnya membebaskan scientist dan 3 diplomat juga 1 fotografer.
Player juga dibekali senjata AK-47 buatan Iran sebagai agen khusus bernama Nasseri, memiliki amunisi dan mampu menembak mati musuh yang akan ditampilkan dalam gambar pop-up tiga dimensi secara tiba-tiba.“Game ini dibuat bukan untuk memperkenalkan terorisme, namun bertujuan untuk mengajarkan cara memertahankan suatu negara,” ungkap Mohammad Taghi Fakhrian, sekretaris orgainsasi Union of the Islamic Students
Player juga dibekali senjata AK-47 buatan Iran sebagai agen khusus bernama Nasseri, memiliki amunisi dan mampu menembak mati musuh yang akan ditampilkan dalam gambar pop-up tiga dimensi secara tiba-tiba.“Game ini dibuat bukan untuk memperkenalkan terorisme, namun bertujuan untuk mengajarkan cara memertahankan suatu negara,” ungkap Mohammad Taghi Fakhrian, sekretaris orgainsasi Union of the Islamic Students