Pernahkah Sobat GH merasakan ketika pekerjaan seakan tidak ada habis-habisnya? Meskipun sudah bekerja lebih dari delapan jam sehari, pekerjaan bukannya selesai malah makin menumpuk dan akhirnya membuat pikiran anda makin stress? Kalau jawabannya “ya”… saya pikir Sobat GH tidak sendiri. Semua orang yang mempunyai pengalaman kerja tentu pernah merasakannya, minimal sekali sepanjang karir profesionalnya (saya pun -dulunya- sering mengalami hal ini)
Dari hasil membaca berbagai referensi dan juga pengalaman pribadi, sebetulnya ada beberapa cara untuk membuat hari kerja kita lebih produktif, sehingga dengan demikian kita tak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita.
Berikut ini adalah 6 cara yang bisa dicoba:
1. Rencanakan hari kita dengan matang. Mantan atasan saya, Pak Toha, sekitar tujuh tahun yang lalu pernah membagi tipsnya kepada saya untuk membuat perencanaan hari yang baik. Caranya cukup mudah, ketika kita akan pulang kantor, tuliskan enam hal penting (sesuai prioritas) yang akan dilakukan untuk menyelesaikan seluruh tugas pada hari berikutnya. Begitu kita masuk kerja keesokan harinya, kerjakan semua hal yang sudah ditulis, lalu sorenya lakukan evaluasi, dan sebelum meninggalkan kantor tuliskan kembali enam hal yang akan akitanda lakukan di hari berikutnya. Kelihatannya sepele sekali, tapi saran ini sudah terbukti manjur untuk membuat hari kerja saya jauh lebih produktif.
2. Jauhi “godaan” teknologi. Berkirim email, bermain game komputer, mengobrol di telepon, chatting melalui instant messenger, browsing Facebook, Friendster, detik, dan lain sebagainya bukanlah prioritas utama ketika kita ada di kantor pada jam kerja. Daripada kita terlihat tidak profesional -dan bisa jadi mempengaruhi pula produktifitas kerja kita- lebih baik lakukan semua aktifitas tersebut diluar jam kerja resmi.
3. Berani berkata tidak. Bila memang bukan hal yang sangat penting, kita harus bisa menolak rekan kerja anda yang meminta tolong mengerjakan sesuatu yang kemungkinan menyita waktu . Jangan kuatir akan dijauhi rekan-rekan kerja, karena bila kita bisa memberikan pengertian dengan cara yang baik maka sebagai sesama profesional rekan-rekan pasti akan bisa memaklumi alasan yang kita lontarkan.
4. Menata area kerja. Sepertinya tidak berhubungan, tapi tidak bisa dipungkiri kalau kita akan menjadi lebih produktif bekerja di area kerja yang bersih, tertata dan seluruh dokumen yang di perlukan tersusun rapi serta sistematis.
5. Jangan pernah menunda. Secara jujur saya akui, sebetulnya saya termasuk tipe ini. Melalui cara yang agak kurang menyenangkan beberapa waktu yang lalu, akhirnya saya bisa memetik hikmah sekaligus menyadari kalau menjadi seorang procrastinator alias si penunda pekerjaan hanya akan menyusahkan diri sendiri di belakang hari. Bagi seorang procrastinator sejati, hari kerja produktif adalah bagaikan mimpi di siang bolong; mereka ingin bisa mewujudkannya tapi malah melakukan hal-hal yang bertentangan dengan tujuan tersebut.
6. Lakukan perubahan internal. Ketika semua faktor eksternal sudah mendukung, ada kemungkinan tidak terjadi perubahan apapun sesuai dengan apa yang diinginkan. Kalau itu yang terjadi, silakan anda melakukan introspeksi, apakah kita sudah berusaha sungguh-sungguh merubah pola kerja \ menjadi lebih produktif? Kadang faktor internal tanpa disadari sering menjadi penghambat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Satu hal yang harus diingat, segala sesuatu yang akan kita kerjakan harus berasal dari niat yang kuat, perencanaan yang matang dan diikuti pula dengan perbuatan nyata untuk mewujudkannya.
Ketika anda sudah melakukan semua itu, percayalah kalau anda pasti bisa menemukan jalan anda sendiri untuk mencapai produktifitas optimal di tempat kerja.
Berikut ini adalah 6 cara yang bisa dicoba:
1. Rencanakan hari kita dengan matang. Mantan atasan saya, Pak Toha, sekitar tujuh tahun yang lalu pernah membagi tipsnya kepada saya untuk membuat perencanaan hari yang baik. Caranya cukup mudah, ketika kita akan pulang kantor, tuliskan enam hal penting (sesuai prioritas) yang akan dilakukan untuk menyelesaikan seluruh tugas pada hari berikutnya. Begitu kita masuk kerja keesokan harinya, kerjakan semua hal yang sudah ditulis, lalu sorenya lakukan evaluasi, dan sebelum meninggalkan kantor tuliskan kembali enam hal yang akan akitanda lakukan di hari berikutnya. Kelihatannya sepele sekali, tapi saran ini sudah terbukti manjur untuk membuat hari kerja saya jauh lebih produktif.
2. Jauhi “godaan” teknologi. Berkirim email, bermain game komputer, mengobrol di telepon, chatting melalui instant messenger, browsing Facebook, Friendster, detik, dan lain sebagainya bukanlah prioritas utama ketika kita ada di kantor pada jam kerja. Daripada kita terlihat tidak profesional -dan bisa jadi mempengaruhi pula produktifitas kerja kita- lebih baik lakukan semua aktifitas tersebut diluar jam kerja resmi.
3. Berani berkata tidak. Bila memang bukan hal yang sangat penting, kita harus bisa menolak rekan kerja anda yang meminta tolong mengerjakan sesuatu yang kemungkinan menyita waktu . Jangan kuatir akan dijauhi rekan-rekan kerja, karena bila kita bisa memberikan pengertian dengan cara yang baik maka sebagai sesama profesional rekan-rekan pasti akan bisa memaklumi alasan yang kita lontarkan.
4. Menata area kerja. Sepertinya tidak berhubungan, tapi tidak bisa dipungkiri kalau kita akan menjadi lebih produktif bekerja di area kerja yang bersih, tertata dan seluruh dokumen yang di perlukan tersusun rapi serta sistematis.
5. Jangan pernah menunda. Secara jujur saya akui, sebetulnya saya termasuk tipe ini. Melalui cara yang agak kurang menyenangkan beberapa waktu yang lalu, akhirnya saya bisa memetik hikmah sekaligus menyadari kalau menjadi seorang procrastinator alias si penunda pekerjaan hanya akan menyusahkan diri sendiri di belakang hari. Bagi seorang procrastinator sejati, hari kerja produktif adalah bagaikan mimpi di siang bolong; mereka ingin bisa mewujudkannya tapi malah melakukan hal-hal yang bertentangan dengan tujuan tersebut.
6. Lakukan perubahan internal. Ketika semua faktor eksternal sudah mendukung, ada kemungkinan tidak terjadi perubahan apapun sesuai dengan apa yang diinginkan. Kalau itu yang terjadi, silakan anda melakukan introspeksi, apakah kita sudah berusaha sungguh-sungguh merubah pola kerja \ menjadi lebih produktif? Kadang faktor internal tanpa disadari sering menjadi penghambat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Satu hal yang harus diingat, segala sesuatu yang akan kita kerjakan harus berasal dari niat yang kuat, perencanaan yang matang dan diikuti pula dengan perbuatan nyata untuk mewujudkannya.
Ketika anda sudah melakukan semua itu, percayalah kalau anda pasti bisa menemukan jalan anda sendiri untuk mencapai produktifitas optimal di tempat kerja.
Quote of the Day:
“I find that the harder I work, the more luck I seem to have.” by Thomas Jefferson