Jika kita akan menanam jagung, mulailah dari satu biji. Lalu kita harus menanamnya dengan benar di tanah yang subur dengan membajak tanah tersebut terlebih dahulu. Kemudian kita mesti menyiraminya dengan air dan memberinya pupuk. Lalu ketika harus mencabuti rumput-rumput liar disekitarnya dan akhirnya, saat tanaman itu mulai tumbuh, apakah kita dapat meninggalkannya? Tidak! Karena masih ada kemungkinan mati ! kita tetap harus tetap memberinya pupuk, menjaganya dari serangan hama, dan terus menyiraminya tiap hari. Hingga saat tanaman tersebut tumbuh dewasa, dari satu biji, keluar ribuan biji.
Jika ingin sukses di suatu bisnis, Anda harus berfikir seperti seorang petani. Orang-orang yang gagal dalam suatu bisnis karena mereka hanya mau merampas hasilnya. Mereka tidak bersedia bersusah payah untuk membajak lahannya, menanam bijinya, memupuki tanahnya dan menyirami tunasnya. Mereka tidak mau bersusah payah mencabuti rumput liarnya, membasmi hamanya dan melakukan proses tersebut setiap hari yang membuat tangan mereka kotor. Jika kita menginginkan suatu bisnis yang besar dan menikmati hasilnya kelak, kita harus bersedia membayar harganya!
kita harus bersedia mengorbankan kebiasaan pesta-pesta, nonton TV, bermain games, apalagi ngegosip dengan teman-teman, untuk beberapa bulan bahkan tahunan. Sirami dan pupuk bisnis dengan pelatihan, seminar dan buku. Konsisten lakukan prosesnya secara terus menerus, sampai berbuah. Kebanyakan orang menilai kesuksesan seseorang dari kondisi sekarang, bukan dari bagaimana proses mendapatkannya. Berapa kali Kolonel Sanders ditolak? 1009 kali. Berapa kali Edison gagal? Puluhan ribu kali. Siapa dulu Sohichiro Honda? Seorang kacung. Bagaimana mereka bisa berhasil? Karena mereka rela Membayar Harganya! Apakah Sobat rela membayar harga untuk sebuah kesuksesan ?
“Jalan untuk sukses berliku, terjal, menanjak, tapi jalan itu ada dan layak diperjuangkan”
dikutip dr artikel Bayar Harganya!
Oleh: Jaya Setiabudi