Disadari ataupun tidak upaya pemiskinan petani,peternak, pekebun,nelayan dan pengrajin kecil oleh para pemain industri besar telah berlangsung sejak puluhan tahun,. Gagalnya program-program “ Top Down ” yang ditujukan pada pemberdayaan desa terkesan tidak ada kontinuitas ataupun berhenti pada skala formalitas laporan saja. Kini seyogyanya kita beralih agar mulai memberi dukungan kepada program yang merupakan “ Bottom Up ”
Adanya lost generation karena urbanisasi menyebabkan konsentrasi dan kepadatan populasi di perkotaan serta kesepian populasi di perdesaan, sehingga desa kehilangan vitalitas dan berimbas pada menurunkan kegiatan perekonomian akibat para pemudanya banyak yang terserap di pabrik dan industri di perkotaan
Adanya lost generation karena urbanisasi menyebabkan konsentrasi dan kepadatan populasi di perkotaan serta kesepian populasi di perdesaan, sehingga desa kehilangan vitalitas dan berimbas pada menurunkan kegiatan perekonomian akibat para pemudanya banyak yang terserap di pabrik dan industri di perkotaan
Program-program pemerintah seperti ;
- Pengentasan Kemiskinan melalui KemenSos
- Pemberdayaan Ekonomi oleh Kemenkop dan Kemenperindag
- Mandiri Energi oleh KemenESDM
- Peningkatan Kualitas Guru dan Sekolah oleh Kemendikbud
Dinilai cenderung tidak tetap sasaran, salah urus atau ekstrimnya selalu dinilai gagal karena biasanya parameter keberhasilan hanya diukur dengan anggaran yang telah dihabiskan, bukan hasil nyata berupa runtutan impact dari program yang berkelanjutan ditambah lagi dengan program yang tidak memiliki yang tidak sinergi dengan program lainnya, tumpang tindih, salah urus,penyeragaman ( top down ) dan level Negara dinilai kurang memiliki indera perasa ( sense of mine )
Fakta sederhana,program top down pemerintah mengenai swasembada beras dirasakan tidak cocok untuk beberapa daerah dikarenakan faktor kondisi geografis dan lingkungan sosialnya,atau misalnya program Desa Mandiri Energi yang dicanangkan oleh mantan Presiden SBY 14 Februari 2007 kemarin melalui media penanaman bibit pohon jarak untuk diambil minyak nabati kemudian diolah sebagai biodiesel nyatanya sampai sekarang fakta menunjukan terkesan salah urus sehingga tidak terdengar lagi gaungnya.
Untuk itu diperlukan solusi kolaboratif ( bukan kompetitif ) antar daerah menjadi pintu kerjasama “ barter “ produk untuk saling mendukung dan menghidupi ( asas persatuan ).
- Pengentasan Kemiskinan melalui KemenSos
- Pemberdayaan Ekonomi oleh Kemenkop dan Kemenperindag
- Mandiri Energi oleh KemenESDM
- Peningkatan Kualitas Guru dan Sekolah oleh Kemendikbud
Dinilai cenderung tidak tetap sasaran, salah urus atau ekstrimnya selalu dinilai gagal karena biasanya parameter keberhasilan hanya diukur dengan anggaran yang telah dihabiskan, bukan hasil nyata berupa runtutan impact dari program yang berkelanjutan ditambah lagi dengan program yang tidak memiliki yang tidak sinergi dengan program lainnya, tumpang tindih, salah urus,penyeragaman ( top down ) dan level Negara dinilai kurang memiliki indera perasa ( sense of mine )
Fakta sederhana,program top down pemerintah mengenai swasembada beras dirasakan tidak cocok untuk beberapa daerah dikarenakan faktor kondisi geografis dan lingkungan sosialnya,atau misalnya program Desa Mandiri Energi yang dicanangkan oleh mantan Presiden SBY 14 Februari 2007 kemarin melalui media penanaman bibit pohon jarak untuk diambil minyak nabati kemudian diolah sebagai biodiesel nyatanya sampai sekarang fakta menunjukan terkesan salah urus sehingga tidak terdengar lagi gaungnya.
Untuk itu diperlukan solusi kolaboratif ( bukan kompetitif ) antar daerah menjadi pintu kerjasama “ barter “ produk untuk saling mendukung dan menghidupi ( asas persatuan ).