Ingatkah bahwa untuk menarik kesuksesan dalam hidup adalah kita harus mempunyai positive thinking dalam pikiran kita. Sehingga dengan pikiran positive maka perasaan menjadi positive juga dan setelah perasaan positif maka akan menarik hal-hal positif dalam hidup kita. Salah satunya dengan merasakan bahagia. Ya dengan perasaan bahagia, kehidupan akan lebih mudah menjadi lebih positif. Pertanyaannya adalah apakah mudah tidak untuk menjadi bahagia?
Mudah sebenarnya bila kita mau mengijinkan untuk bahagia. Banyak peserta training biasanya akan selalu mengatakan bahwa sangat sulit untuk menjadi bahagia. Bahkan tak jarang mereka mengatakan "saya tidak pernah bahagia selama hidup saya." Saya masih ingat sekali disalah satu pelatihan transformational group therapy The secret of wealthy mindset ada yang mengatakan bahwa hidupnya sangat sedih terus dan tidak pernah bahagia. Dalam pikiran saya suka bingung, apa sih yang membuat mereka susah untuk bahagia. Kayanya susah sekali untuk bahagia atau bisa jadi dibuat sulit oleh kita sendiri sebenarnya.
Ada orang yang mengatakan hidup mereka baru berbahagia kalau sudah punya uang, atau ada juga yang mengatakan baru berbahagia setelah pasangannya menyayangi dirinya bahkan ada juga yang mengatakan baru bahagia setelah punya anak dan sebagainya. Ada malah seorang bapak yang mengatakan baru bahagia setelah menikah, eh setelah menikah dirubah lagi baru bahagia bila baru punya anak. Pas sudah punya anak, dia katakan baru bahagia setelah punya uang banyak. Lah kok banyak sekali aturannya untuk bahagia. Padahal bahagia kenapa harus dibuat batasan atau aturan yang terlalu ketat untuk bahagia.
Bahagia itu sebenarnya tidaklah sulit, selama kita tahu caranya. Caranya adalah coba tanyakan diri kita, pada saat kapan dan kondisi bagaimana yang bisa membuat kita bisa bahagia?
Jawabannya biasanya beragam seperti kalimat saya sebelumnya diatas. Semakin kita membuat aturan yang susah dan terlalu rumit maka akan semakin membuat kita bahagia. Misalnya: saya baru bahagia setelah punya rumah, mobil dan pasangan saya mencintai saya. Ini kan sebuah aturan berbahagia yang sulit dan berat. Lah kalau ada masalah dengan pasangan maka kita bisa saja mengatakan tidak bahagia. Kan bisa gawat. Bagaimana kalau kalimat tersebut diganti menjadi saya berbahagia bila bangun pagi dan ternyata Tuhan memberikan saya hidup. Atau saya berbahagia melihat keluarga saya tertawa atau apapun selama aturan menjadi bahagia tidak dibuat rumit. Coba deh coba dan rasakan sendiri apa yang akan terjadi dalam hidup ini. itu akan membuat kita menjadi lebih rileks dalam menjalani kehidupan .
Seperti kata Abraham Lincoln "Most folks are as happy as they make up their minds to be" yang terjemahan bebasnya adalah sebagian besar orang merasakan bahagia ketika mereka membuat pikirannya seperti itu. Kembali lagi yang artinya kita sendiri yang menentukan apa kita bahagia atau tidak. Itu semua kembali ke pikiran kita sendiri yang menentukan.
Siapkah Sobat GH bahagia?
Ada orang yang mengatakan hidup mereka baru berbahagia kalau sudah punya uang, atau ada juga yang mengatakan baru berbahagia setelah pasangannya menyayangi dirinya bahkan ada juga yang mengatakan baru bahagia setelah punya anak dan sebagainya. Ada malah seorang bapak yang mengatakan baru bahagia setelah menikah, eh setelah menikah dirubah lagi baru bahagia bila baru punya anak. Pas sudah punya anak, dia katakan baru bahagia setelah punya uang banyak. Lah kok banyak sekali aturannya untuk bahagia. Padahal bahagia kenapa harus dibuat batasan atau aturan yang terlalu ketat untuk bahagia.
Bahagia itu sebenarnya tidaklah sulit, selama kita tahu caranya. Caranya adalah coba tanyakan diri kita, pada saat kapan dan kondisi bagaimana yang bisa membuat kita bisa bahagia?
Jawabannya biasanya beragam seperti kalimat saya sebelumnya diatas. Semakin kita membuat aturan yang susah dan terlalu rumit maka akan semakin membuat kita bahagia. Misalnya: saya baru bahagia setelah punya rumah, mobil dan pasangan saya mencintai saya. Ini kan sebuah aturan berbahagia yang sulit dan berat. Lah kalau ada masalah dengan pasangan maka kita bisa saja mengatakan tidak bahagia. Kan bisa gawat. Bagaimana kalau kalimat tersebut diganti menjadi saya berbahagia bila bangun pagi dan ternyata Tuhan memberikan saya hidup. Atau saya berbahagia melihat keluarga saya tertawa atau apapun selama aturan menjadi bahagia tidak dibuat rumit. Coba deh coba dan rasakan sendiri apa yang akan terjadi dalam hidup ini. itu akan membuat kita menjadi lebih rileks dalam menjalani kehidupan .
Seperti kata Abraham Lincoln "Most folks are as happy as they make up their minds to be" yang terjemahan bebasnya adalah sebagian besar orang merasakan bahagia ketika mereka membuat pikirannya seperti itu. Kembali lagi yang artinya kita sendiri yang menentukan apa kita bahagia atau tidak. Itu semua kembali ke pikiran kita sendiri yang menentukan.
Siapkah Sobat GH bahagia?