VIDEO game telah banyak memakan korban jiwa. Korea dan Jepang menjadi negara dengan angka tertinggi dalam kematian akibat bermain video game.Tentu tak ingin hal ini terjadi pada buah hati kita. Video game yang semula berfungsi sebagai pembunuh kejenuhan, kini berubah menjadi ancaman serius bagi kesehatan dan mental anak.
Menurut Suzanne Roberts dari Westside Counseling Services, ada 4 ciri anak yang mulai kecanduan video games. Pertama, anak selalu menang saat bermain game. Awalnya kita mungkin bangga dengan keahlian anak dalam mengalahkan musuh-musuhnya dalam game yang dimainkannya. Namun ternyata, hal ini berdampak serius. Semakin sering anak menang, semakin besar dia termotivasi untuk bermain lagi dan lagi, bahkan mencoba kehandalannya dalam game lain.
Selanjutnya, perhatikan pola makan dan tidur anak. Apakah jadwal makannya mulai terganggu akibat anak terlalu asyik bermain game? Apakah game juga membuatnya seringkali tidur larut malam? Inilah saatnya bagi Anda untuk mulai khawatir dengan hobinya bermain game.
Jika sebelumnya anak gemar bermain sepakbola bersama kawan-kawannya dan sekarang lebih memilih untuk mengurung diri di kamar untuk bermain game, ini juga salah satu ciri anak mulai kecanduan. Anak yang ketagihan bermain game akan melupakan kegiatan lain dan menganggap bermain game sebagai kegiatan nomor satu. Dia bahkan lupa apa yang menjadi hobinya dulu.
Terakhir, perhatikan apakah ada anggota keluarga Anda yang juga memiliki kecanduan game? Kecanduan video game juga genetik, lho. Apalagi jika anak memang sengaja diperkenalkan pada video game atau sempat memperhatikan anggota keluarganya yang tengah bermain video game.
Jangan khawatir. Masih ada cara untuk mencegah kecanduan video game pada anak. Inilah cara-cara yang dapat Anda coba.
1. Tetapkan waktu untuk bermain, misalnya 2-3 jam per hari atau hanya memperbolehkan anak bermain game di akhir pekan. Ingatkan anak bahwa masih banyak yang bisa dia lakukan selain bermain game. Mengerjakan PR, membantu pekerjaan rumah, atau berolahraga dapat menjadi alternatif di waktu luang.
2. Anak mungkin tak akan nyaman jika Anda terus menemani dan mengawasinya saat bermain game. Untuk menyiasatinya, Anda cukup mengetahui rating video game yang dimainkan. Hindari game untuk dewasa dan pastikan game yang dimainkan sesuai dengan usianya. Pastikan pula tak ada konten-konten yang berbahaya bagi perkembangan anak, seperti adegan kekerasan, pornografi, SARA, atau kata-kata yang kurang pantas ditiru.
3. Jangan takut untuk menegaskan peraturan yang Anda buat dan menetapkan hukuman jika si kecil mulai melanggarnya. Jika anak berkali-kali melanggar peraturan Anda, Anda boleh menyita perangkat video game miliknya. Dengan cara ini, anak akan belajar bertanggung jawab sekaligus berlatih untuk mengatur waktu.
http://www.tabloidbintang.com/gaya-hidup/psikologi/10794-menangani-kecanduan-video-game-pada-anak.html
Selanjutnya, perhatikan pola makan dan tidur anak. Apakah jadwal makannya mulai terganggu akibat anak terlalu asyik bermain game? Apakah game juga membuatnya seringkali tidur larut malam? Inilah saatnya bagi Anda untuk mulai khawatir dengan hobinya bermain game.
Jika sebelumnya anak gemar bermain sepakbola bersama kawan-kawannya dan sekarang lebih memilih untuk mengurung diri di kamar untuk bermain game, ini juga salah satu ciri anak mulai kecanduan. Anak yang ketagihan bermain game akan melupakan kegiatan lain dan menganggap bermain game sebagai kegiatan nomor satu. Dia bahkan lupa apa yang menjadi hobinya dulu.
Terakhir, perhatikan apakah ada anggota keluarga Anda yang juga memiliki kecanduan game? Kecanduan video game juga genetik, lho. Apalagi jika anak memang sengaja diperkenalkan pada video game atau sempat memperhatikan anggota keluarganya yang tengah bermain video game.
Jangan khawatir. Masih ada cara untuk mencegah kecanduan video game pada anak. Inilah cara-cara yang dapat Anda coba.
1. Tetapkan waktu untuk bermain, misalnya 2-3 jam per hari atau hanya memperbolehkan anak bermain game di akhir pekan. Ingatkan anak bahwa masih banyak yang bisa dia lakukan selain bermain game. Mengerjakan PR, membantu pekerjaan rumah, atau berolahraga dapat menjadi alternatif di waktu luang.
2. Anak mungkin tak akan nyaman jika Anda terus menemani dan mengawasinya saat bermain game. Untuk menyiasatinya, Anda cukup mengetahui rating video game yang dimainkan. Hindari game untuk dewasa dan pastikan game yang dimainkan sesuai dengan usianya. Pastikan pula tak ada konten-konten yang berbahaya bagi perkembangan anak, seperti adegan kekerasan, pornografi, SARA, atau kata-kata yang kurang pantas ditiru.
3. Jangan takut untuk menegaskan peraturan yang Anda buat dan menetapkan hukuman jika si kecil mulai melanggarnya. Jika anak berkali-kali melanggar peraturan Anda, Anda boleh menyita perangkat video game miliknya. Dengan cara ini, anak akan belajar bertanggung jawab sekaligus berlatih untuk mengatur waktu.
http://www.tabloidbintang.com/gaya-hidup/psikologi/10794-menangani-kecanduan-video-game-pada-anak.html