Kegelisahan yang meliputi para investor emas saat harga emas terjun bebas tanggal 22 – 24 Agustus 2011 lalu sebenarnya tidak beralasan kalau para investor mengerti bahwa emas adalah investasi jangka panjang.
Untuk jangka panjang emas adalah investasi paling benar walau bukan yang terbaik. Begitu juga kegelisahan bank sentral (BankIndonesia). Jangankan BI, The Fed juga bingung. Karena cadangan devisa (emas) mereka dibawah 25%. BI berapa ya?
Untuk jangka panjang emas adalah investasi paling benar walau bukan yang terbaik. Begitu juga kegelisahan bank sentral (BankIndonesia). Jangankan BI, The Fed juga bingung. Karena cadangan devisa (emas) mereka dibawah 25%. BI berapa ya?
Kemudian pada 'kebakaran jenggot'. Dan berusaha secepatnya merubah kebijakan, padahal penurunan harga emas sampai hari ini adalah sesaat. Dan bahwa banyak yang melakukan spekulasi, karena fasilitas Gadai Syariah memungkinkan nasabah melakukan top-up pada saat kenaikan harga diapresiasi oleh bank syariah dengan mengupdate harga taksir (HDE/STLE). Namanya juga peluang, ya disamber aja. Kan, katanya peluang nggak datang dua kali.
Panik, itulah siatuasi saat emas ’mengerek bendera’. Panik, juga saat tiba-tiba terjadi penurunan drastis. Pengin top-up. Pengin beli. Pengin jual. Tapi ya itulah emas. Makin kinclong makin jadi perhatian.
Lihatlah chart 30 hari diatas. Walau turun, emas tetap naik dari posisi start diawal bulan. Maka tetaplah berinvestasi emas. Carilah keuntungan dalam jangka panjang. Lakukan hedging sebelum melakukan pengeluaran. Tunggu 3 – 5 tahun kemudian. Anda akan tetap kaya karena daya beli Anda tidak akan pernah turun. Kalau mau cari keuntungan besar dalam sesaat belilah emas kertas (paper) dan bermainlah trading (online). Anda bisa untung besar tetapi juga bisa rugi besar. Supaya tetap untung sebelum ‘bermain’ belilah emas dan hedging. Hasilnya untuk modal trading online.
Itu artinya modal untuk trading online dibelikan emas dulu kemudian digadai di bank syariah, lalu hasil gadainya buat trading. Itu langkah mengunci risiko bisnis dan lindung kekayaan (hedgung). Menang kalah di trading tetap punya emas.OK?
Panik, itulah siatuasi saat emas ’mengerek bendera’. Panik, juga saat tiba-tiba terjadi penurunan drastis. Pengin top-up. Pengin beli. Pengin jual. Tapi ya itulah emas. Makin kinclong makin jadi perhatian.
Lihatlah chart 30 hari diatas. Walau turun, emas tetap naik dari posisi start diawal bulan. Maka tetaplah berinvestasi emas. Carilah keuntungan dalam jangka panjang. Lakukan hedging sebelum melakukan pengeluaran. Tunggu 3 – 5 tahun kemudian. Anda akan tetap kaya karena daya beli Anda tidak akan pernah turun. Kalau mau cari keuntungan besar dalam sesaat belilah emas kertas (paper) dan bermainlah trading (online). Anda bisa untung besar tetapi juga bisa rugi besar. Supaya tetap untung sebelum ‘bermain’ belilah emas dan hedging. Hasilnya untuk modal trading online.
Itu artinya modal untuk trading online dibelikan emas dulu kemudian digadai di bank syariah, lalu hasil gadainya buat trading. Itu langkah mengunci risiko bisnis dan lindung kekayaan (hedgung). Menang kalah di trading tetap punya emas.OK?